Connect With Us

Sample Text

Pages

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Recomended

Kamis, 01 Maret 2012

BANDUNG BERISIK 2011

Festival Musik Cadas Megah dan Berkelas Setelah delapan tahun menghilang, akhirnya, Bandung Berisik yang bertema Rebel Meets Rebel berhail mempertemukan belasan ribu metalheads  yang haus akan pargelaran musik cadas. Dengan kemasan yang rapih nan megah, tak ayal kalau acara ini dinobatkan sebagai festival musik cadas terbesar se-Asia Tenggara. Nuansa hitam nan mencekam menjadi kesan pertama saat kita datang ke Bandung Berisik 2011, Sabtu (11/6) bertempat di Lapangan Brigif 15, Kota Cimahi. Pasalnya, nyaris semua orang berbusana hitam-hitam lengkap dengan dandanan gothic nya.  Rambut mohawk, celana penuh emblem band, tindikan menghiasi wajah menjadi pemandangan yang sangat biasa di sana. Tapi jangan salah, setelah dilihat-lihat lagi ternyata nggak cuma metalheads aja yang datang, anak kecil sampai dewasa, cewek lucu sampai cowok gahar tumplek blek di sini.  “Jumlah penonton yang datang udah lebih dari 30.000” ujar Nita, salah satu panitia. Wow!      
Acara yang sudah dimulai sejak pukul 10 pagi ini menampilkan 22 Band berisik dari berbagai aliran, entah itu hardcore, punk, atau pun metal. Band yang tampil pun nggak cuma band asal Bandung, ada juga nama-nama seperti Seringai (Jakarta), Down For Life (Solo), Screaming Factor (Malang), Cranial Incisiored (Jogjakarta), Parau (Bali), dan Critical Defacement (Makasar).
    
Semakin matahari tenggelam, semakin rame pengunjung yang memadati venue . Acara pun kontan semakin memanas. Jeruji, yang tampil sebelum break maghrib sukses membakar semangat para pengunjung, terutama saat hits Lawan diteriakkan. “Kami cinta negeri ini, tapi kami benci sistem yang ada. Hanya ada satu kata. Lawan” ujar sang vokalis membuka lagu. Usai break maghrib adalah giliran band-band cadas papan atas maju, kontan semua pengunjung pun mulai merapatkan barisan di moshpit . Beside, Rosemary, Komunal, Disinfect, Forgotten secara bergantian naik panggung mengiringi ritual moshing di depan. Setelahnya, giliran  Arian13, Kemod, Sammy, dan Ricky dari Seringai menggeber nomor-nomor seperti Akselerasi Maksimum, Serigala Militia, Citra Natural , dan  lagu terbarunya, Dilarang di Bandung .   Jasad yang tampil setelahnya rada beda nih, fren!. Man Jasad, sang vokalis tampil dengan menggunakan batik. “Batik is indonesia, harus bisa diterapkan di berbagai aspek. Nggak cuma untuk di pake kondangan,” Ungkapnya di atas panggung disambut riuh sorakan penonton. Di penghujung acara, Burger kill punggawa scene underground asal Bandung langsung naik panggung membawakan Darah Hitam Kebencian sebagai lagu pembuka. Seluruh pengunjung yang emang udah nungguin Burger Kill dari awal acara. Di gelaran ini Burger Kill yang bakal merilis album terbarunya Juli mendatang turut membawakan beberapa lagu terbarunya seperti Only The Strong . Crowd semakin riuh ketika Vicky sang vokalis lompat ke hadapan penonton untuk ber-bodysurf ria. Konser ditutup dengan lagu Atur Aku. Setelah itu penonton bubar dengan tertibnya.  
Anggapan bahwa festival musik metal itu akan rusuh dan tak terkendali sepertinya tidak terbukti di sini, sob.Ujung Berung Rebels dan Atap Promotion selaku penyelenggara sangat mempersiapkan dengan matang agar acara berjalan dengan aman dan tertib. Untuk urusan keamanan pun panitia mengerahkan tiga lapis: TNI, Polisi dan seksi keamanan dari panitia sendiri. Pokoknya, nggak ada tuh yang namanya rusuh di sini. Sempat sih, HAI melihat sedikit keributan di pinggir, tapi itu langsung diatasi dengan baik.  Ajakan untuk tidak berkelahi pun selalu dikumandangkan para band yang tampil. Menariknya lagi, run down acara pun berjalan dengan lancar dan nyaris sesuai estimasi. Jeda antar band tidak terlalu lama. apalagi duo mc sangat terampil membuat pengunjung nggak pernah ngerasa bosan dengan lelucon jenaka ala urang Bandung      
Well , dilihat dari acaranya yang mantap nan berkelas ini, Bandung Berisik ke-5 ini emang pantas disebut sebagai acara festival metal terbesar seAsia Tenggara. Sebelumnya,  Bandung Berisik digelar pada 1995, 1997, 2002, 2003. Pastinya, para pengunjung yang datang, terutama yang  dari luar kota Bandung pasti sangat puas bisa menyaksikan acara bersejarah ini. nggak cuma pengunjung yang puas, para band yang tampil pun sangat terpukau dengan crowdnya. “Penonton disini lebih liar dan lebih militan” Ungkap Eben, Gitaris Burger Kill saat ditemui HAI di akhir acara.    

Diposkan oleh Restu R

0 komentar:

Posting Komentar