Connect With Us

Sample Text

Pages

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Recomended

Senin, 12 Maret 2012

KEKECEWAAN TEROBATI, ANTHRAX TAMPIL MARET NANTI


Tampaknya kekecewaan penggemar grup yang menelurkan album perdananya tahun 1984 ini segera terobati. Setelah rencana konser mereka di Desember ditunda, promotor Blade Indonesia memastikan bahwa band Anthrax akan menyuguhkan penampilan pertama mereka di Jakarta pada tanggal 31 Maret.

"Hal itu sudah dikonfirmasi," ujar Adhitya Maulana Ditter, selaku media and promotion manager dari Blade Indonesia, hari ini.

Adhitya mengatakan bahwa konser akan diadakan di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara. Ia memprediksi ribuan penggemar musik rock akan berbondong-bondong datang ke konser ini karena Anthrax merupakan band yang melegenda di blantika musik rock.

Sebagai band rock, Anthrax memiliki sejarah yang panjang. Mengusung aliran heavy metal, band ini didirikan tahun 1981 di kota New York, Amerika Serikat. Sepanjang karier mereka, Anthrax sudah mengeluarkan sepuluh album. "Fistful Metal" yang dikeluarkan tahun 1984, merupakan album pertama mereka.

Anthrax terdiri dari Joey Belladonna (vokalis), Scott Ian dan Rob Caggiano (gitaris), Frank Bello (bassis), dan Charlie Benante (drummer).

Pada era 1980-an, di puncak karier mereka, Anthrax dinobatkan sebagai salah satu dari "the big four" di musik heavy metal dunia, bersanding dengan band-band besar lainnya seperti Metallica, Megadeth dan Slayer.

Meski tergolong band angkatan tua, tapi Anthrax telah membuktikan bahwa mereka tetap eksis dengan mengeluarkan album berjudul "Worship Music" di tahun 2011.
  
Konser mereka, termasuk jadwal manggung di Jepang, di bulan Desember tertunda lantaran ibu dari drummer, Charlie Benante mengalami sakit keras. Dengan terpaksa para personil harus menunda konser tersebut.

Pihak Blade Indonesia mengatakan bahwa para anggota Anthrax sudah tidak sabar untuk menemui para penggemar mereka di Jakarta. Promotor juga menambahkan bahwa Anthrax menjanjikan penampilan yang spektakuler di Ancol.

Blade Indonesia mengatakan bahwa penggemar rock di Jakarta patut berbangga hati karena Indonesia menjadi satu-satunya penampilan Anthrax di Asia hingga pertengahan tahun ini.

Konser ini memang menjanjikan suguhan yang hebat karena tidak saja melihat penampilan Anthrax, para pengunjung juga akan dihibur oleh penampilan dari band pembuka Hellyeah yang merupakan sebuah band heavy metal dari Amerika Serikat.

Pihak promotor membagi tiket menjadi dua kelas, yaitu Festival A dengan harga Rp520.000 dan Festival B dengan harga Rp410.000.

Diposkan olah Restu R

Kamis, 08 Maret 2012

FESTIVAL METAL TERBESAR DI ASIA TENGGARA


Metal adalah budaya, attitude, bukan sekadar raungan musik keras yang menggerinda. Juga, atribut hitam-hitam buka konklusi identitas metal, tapi hanya semacam penyeragaman ‘bahasa’, supaya saling mengenali dan saling menghargai. Metal juga tidak hanya tumbuh subur di ‘bawah tanah’ (underground), tapi juga di tersiar luas di ‘permukaan’. Dihayati oleh orang-orang yang berbalut kostum kusut, atau yang berseragam sekolah, hingga orang-orang berdasi. Ketika berbicara musik, khususnya metal, tak ada perbedaan status. Cobalah meng-eksklusifkan diri, dan yakinlah Anda akan terkucil.
Kebersamaan itulah yang akan dirayakan di Hammersonic – Jakarta International Metal Festival, sebuah pesta musik metal yang diyakini terbesar di kawasan Asia Tenggara, yang akan digelar di Lapangan D, Senayan, 28 April 2012. Sebuah ajang pertemuan besar-besaran bagi Anda yang mengaku metalhead. Tak perduli dari mana Anda berasal. Yang penting Anda masuk golongan ‘metal at heart’. Sebuah ajang ekspresi total yang sesungguhnya, dimana si kostum kusut akan berbaur dengan mereka yang terbiasa berdasi, yang selama ini hanya bisa menikmati metal dari headphone, dalam sebuah ruangan AC yang hening dan nyaman. 


Apa yang akan Anda temukan di Hammersonic Festival? Mengapa terbesar di Asia Tenggara?


Satu yang pasti. Festival ini tidak digeber dengan line-up band-band cegatan, alias band yang turnya kebetulan melewati langit Indonesia. Puluhan ribu metalhead yang diestimasi bakal hadir, akan sangat beruntung bisa menyaksikan aksi panggung SUFFOCATION, band death metal senior asal New York (USA) secara eksklusif. Ada pula ‘raksasa’ death metal lainnya, seperti NILE (USA) dan CHTHONIC (Taiwan) yang baru pertama kali ini ke Indonesia. Lalu, deretan ‘siksaan’ diperpanjang oleh D.R.I., PSYCROPTIC, DIVINE CODEX, MASSACRE CONSPIRACY, NOTHNEGAL hingga IMPIETY. Nama-nama berbisa inilah yang diyakini bakal menarik massa metal dari negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. “Band-band itu langsung kami datangkan ke Indonesia,” tandas Ravel, promoter Revision Entertainment, pelaksana festival ini.


Sementara dari barisan lokal, band-band solid dengan ribuan massa fanatik seperti DEATH VOMIT, SERINGAI, DEADSQUAD, BURGERKILL, SUCKERHEAD, DEAD VERTICAL, KOIL hingga DREAMER sudah dipastikan akan mengentakkan palu suara nan beringas di atas dua altar megah dengan semburan sound system berdaya puluhan ribu watt. Selama sehari penuh, deretan band cadas tersebut akan memborbardir kuping tanpa ampun, tanpa henti. 


Nah, jelas tak ada alasan yang bisa dimaklumi buat mereka yang menyebut dirinya metalhead jika melewatkan pesta metal akbar ini. Karena selain line-up band yang fantastis, Hammersonic juga digarap dengan etika yang profesional. Seluruh band yang tampil akan diperlakukan sama, tanpa terkecuali. Merasakan kemegahan panggung yang sama, siraman tata cahaya yang sama, dan menggeber distorsi yang sama cadasnya. Di sinilah adu nyali sesungguhnya. Bahwa Indonesia bukan hanya memiliki scene metal yang sangat besar dan solid – yang telah diakui oleh banyak band internasional - namun juga dihuni band-band tangguh yang berkualitas. Dan itu semua akan dibuktikan di Hammersonic Festival. 



Diposkan oleh Restu R

LAMB OF GOD Tembus Top 15 Billboard 200

Album baru Lamb Of God "Resolution" masuk chart resmi Australian Recording Industry Association (ARIA) di posisi No.3.


Seperti yang pernah diberitakan, "Resolution" terjual sekitar 55,000 keping di US untuk minggu pertama saja, menurut website Hits Daily Double. Perkiraan tersebut berdasarkan pada laporan satu hari penjualan yang direkap setelah album ini tiba di toko pada 24 januari via Epic.


CD sebelumnya Wrath, dibuka dengan penjualan 68,000 keping di bulan maret 2009 silam dan berada di No.2 di chart Billboard 200. Sedangkan album sebelumnya "Sacrament" terjual 63,000 keping dan berada di No. 8 chart yang sama di tahun 2006. Ini merupakan dua kali jumlah dari album Ashes of the Wake yang terjual 35,000 keping di bulan september 2004.


"Resolution" dirilis internasional melalui Roadrunner Records. Album ini direkam di berbagai studio di Virginia dan New York dengan produser Josh Wilbur, yang mengerjakan album Wrath di tahun 2009.


"Resolution" track listing:


01. Straight For The Sun
02. Desolation
03. Ghost Walking
04. Guilty
05. The Undertow
06. The Number Six
07. Barbarosa
08. Invictus
09. Cheated
10. Insurrection
11. Terminally Unique
12. To The End
13. Visitation
14. King Me


Lamb Of God – Ghost Walking (Lyrics Video)


Lamb Of God – Ghost Walking (2nd Video)

Diposkan oleh Restu R


The Black Dahlia Murder Mengguncang Jakarta


Jumat malam (17/2), seperti yang sudah diketahi dari pihak Shownation, The Black Dahlia Murder tampil di Jakarta. Band heavy metal  asal Amerika ini menggelar tour ke Indonesia dalam rangka promo album barunya “Ritual”. Seperti hal nya konser – konser international lainnya, konser the Black Dahlia Murder pun punya band pembuka. Band pembuka nya adalah salah satu band metal yang dikagumi banya metalhead Indonesia, yaitu Deadsquad. Deadsquad menampilkan beberapa lagu seperti Dimensi Keterasingan, Pasukan Mati, lagu barunya yang berjudul Patriot Moral Premature, dan Manufaktur Replica Baptis menjadi penutup konser Deadsquad sebagai band pembuka The Black Dahlia Murder. “ini adalah konser pertama kita di Jakarta tahun 2012”, ujar Daniel sang vokalis Deadsquad.
Kemudian penampilan yang ditunggu – tunggu  pun muncul, sekitar pukul 20.20 The Black Dahlia Murder muncul dihadapan para Headbangers. Panggung yang menjadi tempat The Black Dahlia Murder tampil pun terlihat cover album “Ritual” yang menjadi backdrop. Para penggemar The Black Dahlia Murder pun mulai terbawa suasana setelah band yang terbentuk pada tahun 2000 ini pun sudah memainkan 3 lagu. Pada saat akhir – akhir penampilan The Black Dahlia Murder sempat mengakhiri penampilannya tetapi para penontonnya berteriak “We Want More…… We Want More”. Dan beberapa saat kemudian The Black Dahlia Murder pun naik lagi keatas panggung dan memainkan lagu terakhirnya. Untuk Sebuah konser yang waktunya cukup singkat, konser ini memang sangat memukau.


Diposkan oleh Restu R

Rabu, 07 Maret 2012

Obscura di bumi pertiwi


Selama September 2011, memeang dibanjiri oleh rentetan konser cadas yang berkualitas. Salah satunya adalah Obscura yang berlangsung menjengangkan, Kamis (29/9/2011) malam lalu di Mario’s Place, Menteng Huis, Cikini, Jakarta. Sebagian besar mata penonton di buat nyasis tak berkedip terhenyak menyaksikan ‘gauat’ band death metal progresif asal Munich, Jerman ini yang serat teknikalitas tingakat ‘advance’.

Pada saat jam jam mengarah ke angka 9.30, tiba-tiba saja, ada 4 pria bule berjalan melewati pinggir kerumunan penonton menuju panggung. Yup, mereka adalah Steffen Kummerer (vokal/gitar), Christian Meunzner (gitar),Hannes Grossmann (drum) dan Lunis Klausenitzer (bass0 yang spontan di sambut heboh oleh sekitar 400an metalheads. Setelah melakukan check line sekitar 10 menit. Intro berupa instrumental akustik yang melodis lagu “Septuagint” berkumandang dari speaker PA seiring dengan gempita massal penonton yang langsung menyambutnya secara ‘chaos’ di moshpit sejak terjangan distorsi dengan gemuruh dramnya mulai masuk mengentak ganas.

Meski lagu-lagu yang dibawakan sebagian besar dari album OMNIVIUM yang baru rilis tahun 2011 ini. Tapi lagu lain macam Universe Momentum, Septuagint, Humankind, Incarnated,Anticosmic Overload, dan Cosmogenesis yang membombardir para metalhead dengan melakukan aksi headbanging dan moshing, tetap tertib hingga konser yang sebelumnya sempat dibuka dengan penampilan dari band Revenge ini berakhir 1 jam kemudian, ketika jarum jam berada dalam kisaran 22.30 WIB.

Namun konser Obscura masih belum berakhir di Indonesia, mereka masih akan tampil di Surabaya (30/09), Medan (01/11), dan Makasar (02/11) dalam rangkaian Omnivium Asia Tour 2011 sebelum mereka terbang melanjutkan tour Asia Tenggara mereka ke Uni Emirat Arab, Thailand, dan Singapura.

Diposkan oleh Restu R

Selasa, 06 Maret 2012

HERITAGE METAL FEST ROCK IN SOLO

Kalau ditanya tentang pagelaran musik cadas terbesar Jawa Tengah tahun ini, pasti semua metalhead akan menjawab secara berjamaah,  Rock In Solo 2011!  Rock In Solo 2011 yang digelar pada 17 September 2011 kemarin. Berharap lebih heboh dari acara serupa tahun sebelumnya, Rock In Solo 2011 menggunakan empat panggung dan menampilkan 40 band cadas serta ‘main course band’ nya menyajikan Oathean, Down For Life, Burgerkill, Kataklysm, Death Angel. Menjadikan mereka sebagai formula cadas tingkat dewa yang siap dikonsumsi.

Bertemakan Heritage Metal Fest 2011, Rock In Solo memilih Alun-alun Utara Solo sebagai  arena eksekusinya. Bukan tanpa alasan lho, panitia memilih tempat ini. Selain lokasinya yang strategis, Alun-alun Utara dipilih karena di masa lalu, tempat ini digunakan sebagai berkumpulnya Raja dengan rakyatnya. Nah, dengan mengambil filosofi itu, Rock In Solo 2011 menjadi tempat berbarisnya  para pasukan metal dihadapan para punggawa cadas lokal dan mancanegara.

Para metalhead terus berdatangan sejak pagi sampai sore, mereka nggak mau melewatkan penampilan band-band lokal dan mancanegara yang beraksi di empat panggung. Dengan ditemani teriknya matahari, band-band seperti Extreme Decay, Raja Singa, Gigantor, Enforce, Deraged dll, menambah panas crowd untuk berheadbang ria. Kawan, ada satu band yang menarik perhatian penonton. Ishtar, band asal Korea yang mengusung genre thrash metal yang dicampur dengan perpaduan gothic metal dan musik orchestra, membuat band yang beranggotakan tiga cewek cantik serta 2 cowok ini terlihat unik. Saat malam menjelang, crowd mulai sesak dijubeli metal militia berpakaian hitam. Tahu nggak kawan, nggak hanya didominasi para metalhead cowok saja lho, banyak juga para metalhead girl yang datang. Wow!


Setelah jeda Magrib dan Isya, perhatian penonton mulai fokus ke panggung A yang memang menjadi  panggung utama di Rock In Solo 2011. Oathean, membuka penampilan sajian utama malam itu. Walaupun band melodic black metal asal korea ini di beberapa menyanyikan lirik dengan bahasa asal mereka, tapi nggak mengurangi rasa musik sehingga masih sedap buat didengar. Setelah  Oathean turun panggung, giliran Down For Life unjuk gigi. Band asli Solo ini memang sudah ditunggu oleh ratusan ‘Pasukan Babi Neraka’ (sebutan untuk fans Down For Life). Hentakan musik metal khas Down For Life ditemani moshing serta sengkarut saling sikut para penonton membuat suasana malam itu semakin asoy! Tahu nggak kawan, Adjie sang vokalis ternyata salah satu orang pencetus dibalik lahirnya metalfest Rock In Solo ini.

Sudah siap buat aksi band berikutnya, kawan remaja? Yes, please welcome…Burgerkill!!! Band asli Ujungberung, Bandung, yang sudah malang melintang diberbagai  metalfest dan  pertunjukan dunia seperti yang tercatat adalah Soundwave 2009 dan Big Day Out 2010. Berpredikat sebagai band cadas berkekuatan paling ‘berbahaya’ di Indonesia, Burgerkill yang beranggotakan Vicky (vokal), Eben (gitar), Agung (gitar), Ramdan (bass) dan Andris (drum) membawakan lagu-lagu maut yang menyebarkan ‘racun’ headbanging, moshing serta stage diving. Mulai dari Age Of Versus, Under The Scars, Through The Shine dan Penjara Batin sukses mengetarkan tanah Solo.  Lagu selanjutnya sperti Shadow Of Shorow, House Of Green, dan Darah Hitam Kebencian menutup penampilan Burgerkill  yang dinyanyikan dengan penuh tenaga dan penghayatan, dan sungguh ini membuat bulu kuduk merinding.


Kawan, tanpa diduga Walikota Solo bapak Joko Widodo datang ke Rock In Solo 2011. Dia mendukung acara ini secara total. Kataklysm, menjadi penampil keempat di Rock In Solo 2011. Band yang terbentuk pada tahun 1991 di Kanada ini mengusung musik deathmetal ala Kataklysm yang terkenal cepat dan brutal. Band yang baru pertama kali berakasi di Indonesia dan langsung singgah di Solo ini. Bahkan sang vokalis, Maurizio Iacono terkesan dengan para metalhead yang menonton aksi mereka yang seakan mempunyi energi super untuk terus berdansa rasa metal tanpa kenal lelah. Hingga saat ini Kataklysm sudah mempunyai 10 album, dengan album terakhir yang mereka rilis pada 2010 lalu, ‘Heaven’s Venom’.


Sekitar jam 11 malam, headliner yang sudah di tunggu akhirnya unjuk gigi. Death Angel, kawan! Yeaaaah! Begitu serdadu Death Angel yang asal Bay Area San Fransisco ini naik panggung, tanpa dikomandoi teriakan langsung terdengar disusul dengan kepalan tangang khas metal dari para penonton. Cuma butuh sepetik raungan distorsi gitar Rob  Cavestany dan Ted Aguilar, sepercik gebukan drum Will Carroll , serta cabikan bass Damien Sisson, oh…total beautiful chaos langsung tercipta. Moshing, stege diving, Slamdancing, headbanging! Whatever you name it! Serangan musik trash metal yang cepat dan rapat serta vocal Mark Osegueda membuat adrenalin semakin terpacu. Dari deretan paling depan sampai hampir paling belakang bergoyang liar penuh semangat. Death Angel menghantam panggung tanpa ampun dengan deretan lagu andalan mereka seperti Evil Priest, Buried Alive, Mistress of pain, Claws In So Deep dan Seemingly. Di setiap jeda antar lagu Mark nggak capek-capeknya mengucapkan terima kasih kepada para metalhead yang datang dan nggak lupa meneriakan Solo dengan lengkingan suaranya yang khas. Lewat tengan malam, sekitar jam setengah dua, Death Angel menutup aksi meraka dengan 3 lagu encorenya. Ada yang seru nih kawan, sang drummer Will Carroll sempat melempar salah satu simbal drumnya ke penonton sebagai kenang-kenangan dari Death Angel.


Dengan sound panggung yang bagus, susunan jadwal yang tertata rapih, serta para pengisi acara yang benar-benar amazing, membuat metalfest Rock In Solo 2011 benar-benar memanjakan para metalhead serta memasukan Rock In Solo sebagai acara metalfest besejarah di Indonesia. Kalau SID bilang Kuta rock city, Suara Remaja bilang Solo metal city . Sampai jumpa di Rock In Solo 2012, kawan!

Diposkan oleh Restu R

paramore mengguncang bali di hari kemerdekaan

Akhirnya Paramore memenuhi janjinya untuk tampil maksimal di Bali. konser yang di promotoroi oleh SHOWMAXX Entertainment ini di selenggarakan di Lotus Pond, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali (17/8/2011) malam bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia ke-66.
Sebelum Paramore muncul, ribuan penonton lebih dulu dihantam oleh musik grup rock lain yang juga dari AS, The Swellers, yang membuka konser tersebut. "Kami di sini akan memanaskan anda, sebelum Paramore mengguncang anda. Ayo lebih semangat lagi," seru vokalis The Swellers, Nick Diener.
Usai pemanasan bersama The Swellers, setengah jam kemudian para penonton mulai tak sabar untuk menantikan aksi band kesayangan mereka. "Paramore... Paramore... Paramore...," seru para penonton meminta pemilik album RIOT! itu segera tampil.
Akhirnya, panggilan ribuan penonton tersebut langsung dibalas oleh aksi Paramore, dengan personel-personel Hayley Williams (vokal), Jeremy Davis (bas), dan Taylor York (gitar), dengan meluncurkan "Ignorance", "Feeling Sorry", dan "That's What You Get".
Williams benar-benar menebar energi. Di panggung yang cukup luas itu, pemilik tubuh mungil berbungkus pakaian kasual tersebut tak pernah berhenti berlari, meloncat, dan ber-headbanging sepanjang tiga lagu pertama yang disuguhkan oelh Paramore. "Bali, how you feel it? Setelah enam tahun, ini pertama kali kami di sini dan entah mengapa kami sangat mencintai Bali," ujarnya.
Selanjutnya, para penonton bisa menikmati dari "For a Pessimist, I'm Pretty Optimistic", "Emergency", "Playing God" hingga "Decode" (soundtrack film Twilight). Didukung tata suara yang mantap, petikan gitar York dan permainan bas Davis terdengar begitu empuk masuk ke telinga dalam sesi akustik yang menyuguhkan "When It Rains", "Where the Lines Overlap", dan "Misguided Ghost".
Sukses membuat para penonton larut bernyanyi bersama dalam sesi akustik, kali ini Williams mengajak mereka berjoget dan berjingkrak. "Oke Indonesia, anda bisa menyanyi, tapi bisakah saya tahu apakah anda bisa berjoget?" katanya sebelum distorsi gitar York diadu dengan dentuman bas Davis pada "Crushcrushcrush", "Monster", dan "Here We Go Again".
Tak sekadar menghibur, puncaknya, Paramore juga paling tahu cara merebut hati para penonton yang sedang merayakan HUT ke-66 Kemerdekaan Indonesia. "Indonesia merdeka!" pekik Williams, yang mengucapkannya dalam bahasa Indonesia. "Untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia, saya perlu anda berteriak, 'Merdeka!'," serunya lagi sebelum "Pressure" dan "Looking Up" membakar para penonton.
Berikutnya, berhias kembang api, lagu jagoan, "The Only Exception", pun meluncur dari panggung yang terletak di antara tebing-tebing batu kapur itu, sebelum Paramore memungkaskan aksi mereka dengan "Brick by Boring Brick" dan "Misery Business". "Bali kami mencintai anda dan kami adalah Paramore," tuntas Williams.














Diposkan oleh Restu R